Anak-anak yang sempat terhenti untuk mendapat ASI bisa mendapatkan ASI kembali. Karena ternyata produksi ASI dari seorang ibu dapat diaktifkan kembali. Jika ibu tersebut memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui sama sekali beberapa lama, ini disebut dengan relaktasi atau kembali menyusui. Relaktasi adalah proses menyusui kembali yang dilakukan setelah beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa tahun setelah berhenti menyusui. Beberapa alasan perlu dilakukannya relaktasi, antara lain sebagai bagian dari pengobatan rehidrasi pada bayi mencret dan kurang gizi setelah penyapihan, ingin menyusui kembali setelah disapih atau memulai menyusui yang tertunda karena bayi prematur, ibu atau bayi sakit keras. Selain itu, relaktasi juga biasanya dilakukan karena bayi tidak cocok dengan berbagai susu formula atau ibu berubah pikiran ingin menyusui, dari pemakaian susu formula. Bisa juga karena kondisi harga susu formula yang terus meroket.
Seorang ibu yang baru saja berhenti menyusui tiga atau enam bulan, hampir pasti bisa menyusui kembali. Sementara itu, nenek yang sudah menopause saja bisa menyusui lagi atau ibu yang tidak pernah hamil dan melahirkan juga bisa menyusui. Hanya, memang ada tahap-tahap yang harus dilakukan dan dibantu oleh konselor laktasi. Saat ini, di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh setiap ibu. Meski perlu diketahui bahwa selama masa istirahat dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang bahkan terhenti. Saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh waktu untuk mempersiapkan diri agar dapat bekerja kembali dan siap memproduksi ASI. Sebuah kasus yang tidak pernah menyusui hingga anak berusia enam bulan karena alasan tertentu, lalu menyusui lagi diperlukan waktu sekitar 1 sampai 1,5 bulan. Dengan cara yang benar dan tepat, ini bisa dilakukan untuk pemenuhan gizi anak di bawah usia dua tahun.
Tips dan Cara
- Ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI bekerja kembali. Sevara umum terdapat dua hal, yaitu dilakukan stimulasi pada payudara dan organ-organ produksi ASI dengan cara dipompa atau diperas.
- Mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. Di sini biasanya dibutuhkan alat tambahan, seperti lactationaid.
- Bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan dialami selama minggu-minggu pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi akan menolak menyusu langsung dari payudara, atau bayi akan lebih banyak menangis karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai keluar.
- Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di lingkungan, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi. Sering membuka informasi internet atau milis kesehatan di internet.
- Percaya diri dan motivasi yang tinggi adalah kunci utama keberhasilan program relaktasi. Percaya bahwa akan mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi, dan walaupun awalnya terasa sangat sulit, namun yakin bahwa perjuangan akan membuahkan hasi
Persiapan Relaktasi Bila sudah mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat dilakukan adalah :
- Pastikan cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.
- Mintalah kepada dokter obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
- Banyak beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa delegasikan, karena akan menghabiskan hampir seluruh waktu bersama bayi selama minggu-minggu pertama program relaktasi.
- Kurangi jadwal kegiatan diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi.
- Tingkatkan skin to skin contact dengan bayi. Tidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah sesering mungkin. Katakan kepadanya bahwa aku sangat mencintaimu, dan ingin memberikan yang terbaik untuknya.
- Sebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi dikerjakan sendiri, seperti memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya bermain.
- Berlatih memposisikan bayi pada payudara. Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika mulai menyusui.
- Cobalah untuk menyusui bayi setiap 2 jam sekali.
- Biarkan bayi menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.
- Sebaiknya membiarkan bayi mengisap payudara sekitar 30 menit setiap kali ia menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat ditingkatkan durasi menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15 menit pada saat menyusu.
- Usahakan untuk selalu bersama bayi terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin (penghasil ASI) sedang banyak-banyaknya dihasilkan.
- Sebagai langkah awal harus memberikan seporsi penuh susu (formula atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi, atau dalam jumlah yang sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya.
- Segera setelah ASI mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau ASIP) tersebut dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai habis.
- Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat dalam beberapa hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin diperlukan beberapa minggu untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.
- Lama berhenti menyusui dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka waktu relatasi. Jika baru berhenti menyusui, maka dibutuhkan waktu yang tidak lama untuk menghasilkan kembali pasokan ASI. Namun, jika telah berhenti menyusui lama, mungkin akan dibutuhkan waktu yang lama pula untuk menghasilkan ASI kembali.
- Relaktasi lebih mudah jika bayi sangat muda (kurang dari 3 bulan), daripada jika bayi berumur lebih dari 6 bulan. Namun, relaktasi dimungkinkan pada usia berapa saja.
- Relaktasi lebih mudah jika bayi baru saja berhenti menyusu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih lama berhenti menyusu. Namun, relaktasi dimungkinkan kapan saja.
- Pastikan bahwa ketika menyusui, posisi badan, posisi badan dan posisi pelekatan bayi sudah benar, nyaman dan tepat.
- Sebaiknya mengurangi sexara bertahap pemberian makanan (susu formula) lewat botol yang menggunakan dot bayi. Gantilah dengan metode pemberian melalui cangkir, sendok, pipet ataupun dengan jari tangan. Sebaiknya tidak memberikan empeng pada bayi. Gantilah kebiasaan comfort sucking bayi pada empeng dengan comfort sucking pada payudara.
- Jika bayi menolak mengisap payudara yang ’kosong’, dapat memberikan susu (formula atau ASIP) pada saat bayi sedang mengisap payudara dengan memeriksa secara teratur apakah bayi tidak kekurangan nutrisi. Hal itu dilakukan dengan memantau kenaikan berat badannya, yaitu sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan frekuensi harian BAK (5-6 kali).
Dilihat juga artikel tentang dunia perASIan lainnya ALA MAMAMILKY :
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html
No comments:
Post a Comment