Wednesday, 26 October 2016

CARA MENYIMPAN ASI




berikut beberapa cara menyimpan asi

  1. menjaga media tetap streril
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menjaga agar semua media penyimpanan ASI tetap steril. Ketika ASI telah diambil dengan cara dipompa ataupun dengan tangan, maka hindari kontak langsung antara tangan dengan ASI. Semua tempat baik itu pompa atau botol susu tempat penyimpanan harus disterilkan.

  1. Pilih Botol Penyimpan / Plastik ASIP
Setelah itu ibu harus menyiapkan botol penyimpan yang akan digunakan untuk menampung ASI perah. Ada beberapa perhatian penting untuk memilih botol penyimpan, seperti:

  • Pilih jenis botol susu dengan bahan plastik yang ringan dengan tutup yang rapat agar tidak mudah tumpah.
  • Botol susu dengan bahan plastik bisa menyimpan dengan baik dan mempertahankan kesegaran ASI.
  • Jangan memilih botol dari bahan kaca karena botol kaca jika disimpan dalam lemari es akan mudah pecah, berat, dan bisa pecah jika terjatuh. Kelemahan ini yang membuat botol kaca tidak efektif.
  • Untuk menyimpan ASI perah dalam botol maka pilih jenis botol plastik dengan bahan khusus. Salah satunya adalah botol plastik yang tidak mengandung bahan BPA (BPA free).
  • Botol plastik yang digunakan untuk menyimpan ASI perah sebaiknya juga harus tebal dan kuat.
  • Jika Anda tidak menemukan botol ASI perah dengan bahan BPA free maka gunakan kantong plastik khusus yang dirancang untuk menyimpan ASI. Anda bisa menemukan bahan ini di pusat perlengkapan ibu dan bayi.
  1. Jumlah ASI dalam Botol / Kantong Plastik ASI
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah ASI yang harus dimasukkan dalam botol atau plastik ASI untuk disimpan. Jumlah yang disimpan sebaiknya setara dengan jumlah ASI yang biasa diminum oleh bayi. Anda bisa memperhatikan pola makan bayi sesuai dengan usia bayi yang masih menerima ASI. Cara ini bisa membantu Anda untuk mengurangi kontaminasi bakteri, karena:
  • Mengurangi resiko ada ASI yang tersisa dari botol susu yang sudah pernah disimpan.
  • Mengetahui takaran kebutuhan ASI untuk bayi Anda sehingga bayi Anda menerima jumlah ASI seperti biasanya sesuai kebutuhan. Langkah ini untuk mencegah gumoh pada bayi setelah minum susu akibat terlalu kenyang.
  • Mengurangi resiko memberikan ASI yang sudah pernah diberikan, dan diberikan ulang karena ada sisa dari pemberian sebelumnya.
  • Menghindari bayi terkena kontaminasi bakteri dari mulut bayi itu sendiri karena pemberian ulang ASI dari botol sama yang sudah disimpan. Jika ini dilakukan maka bisa menjadi penyebab diare pada bayi. (baca: cara mengatasi diare pada bayi)
  1. Memberi Label / Penanda pada Botol Penyimpan ASI
Untuk menjaga kesegaran ASI yang sudah diperah dan disimpan, maka ibu harus memberikan penanda khusus untuk botol susu atau kantong plastik penyimpan. Semua botol penyimpan ASI harus diberi tanda berupa:
  • Kapan waktu perah ASI tersebut dilakukan?
  • Kapan ASI tersebut harus diberikan kepada bayi?
Agar bayi Anda selalu menerima ASI yang segar maka ASI yang diperah lebih awal juga harus diberikan lebih awal. Metode ini dilakukan secara berurutan sehingga bayi Anda tetap menerima ASI yang segar dan sehat meskipun sudah disimpan. Bahkan jika Anda sedang tidak ada di rumah, maka pengasuh bayi juga bisa memberikan ASI yang sudah disimpan tanpa kesalahan karena sudah ada tanda pada botol penyimpan.
  1. Memilih Tempat Penyimpanan ASI Perah
Tempat penyimpanan ASI perah menjadi salah satu fokus utama yang harus diperhatikan oleh ibu. Tempat menyimpan ASI perah akan menentukan, apakah ASI tersebut masih bisa diberikan atau tidak. Untuk memilih tempat penyimpanan ASI perah maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti dibawah ini:
  • Lemari es
Lemari es adalah tempat penyimpanan yang paling baik untuk mempertahankan kesegaran ASI. Lemari es dengan suhu kurang dari 4 derajat Celcius maka ASI bisa digunakan dalam waktu 5 hari. Jika suhu lebih tinggi dari itu maka ASI bisa digunakan dalam waktu 3 hari. Tempat untuk meletakkan ASI perah dalam lemari es sebaiknya berada dalam rak-rak khusus dan bukan pada bagian pintu lemari es.
  • Freezer
Menyimpan ASI perah dalam freezer bisa menjadi alternatif terakhir dan kondisi yang sangat terpaksa. Hal ini disebabkan karena suhu dingin dalam freezer bisa mengurangi zat antibodi dalam ASI sehingga ASI tersebut kemungkinan sudah rusak. Jika suhu freezer kurang dari 18 derajat Celcius maka ASI bisa digunakan dalam waktu 3 minggu – 6 bulan.
  • Box Pendingin
Alternatif box pendingin memang bisa digunakan untuk menyimpan ASI. Namun box pendingin hanya penyimpan sementara dan hanya bisa bertahan selama 24 jam. Selepas dari itu maka ASI yang sudah disimpan lebih 24 jam sudah tidak bisa diberikan pada bayi. Box pendingin bisa digunakan untuk ibu yang memerah ASI di luar rumah dan akan kembali ke rumah selama kurang dari 24 jam. ASI bisa langsung diberikan kepada bayi setelah disimpan atau disimpan kembali di lemari es.
  1. Waktu Penyimpanan ASI
Waktu menyimpan ASI harus diperhatikan untuk menjaga kesegaran ASI. Selain itu waktu penyimpanan ASI bisa memberi kemudahan kepada ibu ketika akan memberikan ASI yang sudah disimpan. Berikut ini beberapa perhatian faktor waktu penyimpanan ASI sesuai dengan tempat penyimpanan ASI.
–      Lemari es: ASI yang disimpan dalam lemari es khusus untuk menyimpan ASI, maka ASI bisa bertahan selama 2 minggu.
–      Freezer: ASI yang disimpan dalam freezer khusus untuk menyimpan ASI dan bukan jenis freezer yang bercampur dengan lemari es, maka ASI bisa bertahan selama 2 sampai 6 bulan.
  1. Suhu Penyimpanan ASI
Berikut ini adalah skema suhu yang dibutuhkan untuk menyimpan ASI perah:
  1. Ruangan terbuka, dengan suhu 19 – 26 derajat Celcius : ASI bisa digunakan paling ideal selama 4 jam penyimpanan, dan masih bisa digunakan selama 6 jam.
  2. Lemari es/ kulkas, dengan suhu kurang dari 4 derajat Celcius : ASI bisa digunakan paling ideal selama 72 jam atau 3 hari, dan masih bisa digunakan selama 8 hari.
  3. Freezer, dengan suhu -18 – 20 derajat Celcius: ASI bisa digunakan paling ideal selama 3 bulan, dan masih bisa digunakan selama 12 bulan.
Dilihat juga artikel tentang dunia perASIan lainnya ALA MAMAMILKY :
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html

MANFAAT KOLOSTRUM


Manfaat kolostrum yang terdapat dalam ASI yang keluar dalam 1-2 hari pertama setelah melahirkan adalah :


1. Mempunyai zat kekebalan imunitas yang tinggi bagi sang bayi. Hal ini karena dalam kolostrum ASI (Air Susu Ibu) banyak terdapat kandungan zat kekebalan terutama IgA (immunoglobulin) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti selaput paru-paru, usus, tenggorokan. IgA yang terdapat dalam ASI juga bermanfaat untuk saluran pencernaan sang bayi dalam hal ini adalah untuk menambal lubang pada usus bayi yang belum terbentuk sempurna ketika dilahirkan sehingga ini akan bisa mencegah diare pada bayi.

2. Sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir. Karena kolostrum yang terdapat pada ASI pada permulaan menyusui ini banyak mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga hal ini tentunya akan sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahirannya.


3. Membantu proses pengeleluaran mekonium. Mekonium adalah kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. Maka bila kita perhatikan pada bayi baru lahir maka kotoran yang pertama dikeluarkannya akan berwarna kehitaman. Hal ini lah yang dimaksud dengan pengertian mekonium. Selain itu juga bisa membantu mengatasi masalah zat dalam tubuh bayi yang menyebabkan bayi kuning (bilirubin) atau dapat mengurangi kelebihan bilirubin. Kelebihan bilirubin terjadi karena belum sempurnanya mekanisme pengaturan jumlah sel darah merah pada tubuh bayi. 

4. Kolostrum ASI juga mengandung beberapa zat yang berguna serta bermanfaat dalam jumlah yang tinggi seperti halnya natrium, kalium dan kolesterol. Kombinasi dari berbagai macam zat gizi serta nutrisi ini akan ampuh dan bermanfaat bagi perkembangan jantung, otak serta sistem saraf pusat bayi. Dan ini adalah manfaat pemberian ASI juga bagi sang bayi.

5. Kolostrum juga mempunyai kemampuan untuk menurunkan timbulnya reaksi sebuah alergi. Antibodi yang terkandung di dalam kolostrum dapat melawan alergen (zat pencetus alergi). Zat ini mengandung kemampuan mengikat IgE (imunoglobulin yang terlibat dalam reaksi alergi). Dengan kemampuan tersebut, maka kolostrum ini akan dapat membantu menekan munculnya IgE sehingga akan menghambat dan mencegah timbulnya reaksi alergi.


Dilihat juga artikel tentang dunia perASIan lainnya ALA MAMAMILKY :
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html

Monday, 24 October 2016

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menyusui






Agar proses menyusui berlangsung optimal, ada hal-hal yang perlu di perhatikan Ibu saat menyusui.
Ibu bisa menerapkannya secara bertahap mengikuti kebiasaan sehari-hari, selama Ibu merasa nyaman dan si Kecil tidak terganggu. Ibu perlu merawat payudara sejak dini agar pemberian ASI optimal, terutama di saat Ibu mulai menyusui. 

kesuksesan menyusui si kecil melalui iproses yang baik sejak dini. Karena itu, payudara Ibu perlu mendapatkan perawatan secara teratur. Perawatan payudara selama kehamilan bertujuan agar selama masa menyusui nanti, produksi ASI cukup, tidak terjadi kelainan pada payudara dan bentuk payudara tetap baik setelah menyusui. Beberapa hal di bawah ini bisa Ibu lakukan untuk merawat payudara Ibu.

Sesuaikan Ukuran Bra
Umumnya, kehamilan akan mempengaruhi ukuran payudara. Payudara akan terasa lebih padat, kencang, sakit atau nyeri. Guna menunjang perkembangan payudara dalam kehamilan, sejak usia 2 bulan, sebaiknya Ibu mulai mengganti bra dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran yang biasa dipakai dan dapat menopang perkembangan payudara. 

Kompres Puting Susu
Persiapkan puting susu Ibu selama kehamilan agar menjadi lentur, kuat dan tidak ada sumbatan. Persiapan di lakukan setiap hari sebanyak 2 kali sehari setelah usia kehamilan 7 bulan. Kompres masing-masing puting susu selama 2-3 menit dengan kapas yang di basahi baby oil. Putar puting dengan lembut antara telunjuk dan ibu jari ke arah luar sebanyak 20 kali dan ke arah dalam 20 kali. 

Latihan Menyangga Payudara
Melakukan latihan gerakan otot-otot badan yang berfungsi menyangga payudara, misalkan gerakan untuk memperkuat otot pektoralis: kedua lengan disilangkan di depan dada, saling memegang siku lengan lainnya, kemudian lakukan tarikan sehingga terasa tegangan otot-otot di dasar payudara. Latihan itu dapat menunjang produksi ASI dan membantu mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa menyusui.

Mengatur Istirahat Ibu
Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan Ibu, baik secara fisik ataupun emosional. Begitu Ibu mulai menyusui, Ibu butuh waktu untuk beristirahat agar proses menyusui lancar.

Istirahat di Tempat Tidur agar Sukses Menyusui
Beristirahat di tempat tidur pada hari-hari pertama setelah melahirkan adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Banyak dokter yang menyarankan untuk melakukan hal tersebut. 
Agar waktu istirahat tidak membosankan, Ibu bisa melakukannya sambil membaca buku, majalah atau menonton TV di kamar tidur. Tak ada salahnya menyiapkan makanan kecil dan minuman di dekat tempat tidur. Jadi Ibu hanya berubah posisi jika ingin ke kamar mandi atau saat menyusui. Selain itu, Ibu dapat beristirahat atau tiduran sejenak.

Makan, Minum dan Ngemil
Agar memiliki tenaga untuk menyusui dan merawat si Kecil, Ibu membutuhkan makanan yang bergizi dan cairan yang cukup banyak. Ibu disarankan untuk tidak pernah melewatkan waktu makan. 
Tidak ada salahnya pula bila di antara waktu makan, Ibu mengemil makanan kecil bergizi seperti mengonsumsi buah-buahan. Makan makanan bergizi akan mengembalikan tubuh Ibu ke kondisi prima. Selain itu, minumlah secukupnya karena minum dalam volume yang banyak tidak akan memperbanyak ASI.


Dilihat juga artikel tentang dunia perASIan lainnya ALA MAMAMILKY :
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html

Friday, 21 October 2016

KENAPA HARUS ASI EKSLUSIF 6 BULAN ?

 ASI Ekslusif

       Semua ibu dapat menyusui, hanya sedikit sekali ibu yang benar-benar tidak dapat menyusui, sebagian besar ibu yang merasa tidak dapat menyusui atau merasa ASI-nya kurang, sebenarnya hanya disebabkan karena kurangnya pengertian tentang ASI dan kurang terampil dalam menatalaksanakan menyusui yang benar.
Menyusui memang suatu proses alamiah, tetapi kita harus tahu bagaimana cara menyusui yang benar. Ketrampilan untuk dapat menyusui adalah suatu seni yang dapat dan harus dipelajari melalui pengamatan dan pelatihan. Dengan penatalaksanaan yang benar, ASI dapat menjadi makanan tunggal bagi bayi sampai berusia enam bulan. Hanya seorang ibu, dengan dukungan dan pengertian penuh dari suami ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayi.
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI, tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberikan makanan padat lain, seperti: pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim dan lain-lain. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal empat bulan dan akan lebih baik lagi apabila diberikan sampai bayi berusia enam bulan
Bayi dapat mencapai pertumbuhan optimal apabila diberi ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan, dan setelah itu tetap diberikan sampai usia 2 tahun dengan diberi tambahan makanan pendamping ASI.
Bayi yang kurang mendapatkan ASI berarti kurang berkesempatan untuk mengembangkan kecerdasannya. ASI kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang sangat penting untuk mendukung kecerdasan seorang anak. Bayi kurang ASI juga rentan untuk menderita infeksi, dan umumnya kurang ASI berarti juga kurang belaian kasih sayang dari ibunya.

Segi positif lain dari pemberian ASI adalah :
  1. Menyusui mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
  2. Menyusui menghindarkan ibu dari kemungkinan timbulnya kanker payudara.
  3. Mencegah timbulnya diabetes melitus pada masa bayi (anak-anak).
  4. Mencegah hipertensi pada anak-anak (Tuti Soenardi, 2004).
Produksi ASI (Air Susu Ibu)
Air susu ibu di produksi pada bagian awal saluran kecil air susu. Jaringan di sekeliling saluran-saluran air susu dan alveoli terdiri dari jaringan lemak, jaringan pengikat tersebut menentukan ukuran payudara. Selama masa kehamilan, payudara membesar dua sampai tiga kali ukuran normalnya, dan saluran-saluran air susu serta alveoli dipersiapkan untuk masa laktasi.
Setelah melahirkan, laktasi dikontrol oleh dua macam refleks, yaitu :
  1. Refleks produksi air susu (milk production reflex)
    Bila bayi menghisap puting payudara, akan diproduksi suatu hormon yang disebut prolaktin (prolactin) yang akan mengatur agar sel-sel dalam alveolli memproduksi air susu. Air susu ini dikumpulkan dalam saluran-saluran air susu.
  2. Refleks mengeluarkan (let down reflekx).
    Hisapan bayi juga merangsang produksi hormon lain yang disebut oksitosin (oxytocin), yang akan membuat sel-sel di sekitar alveoli berkontraksi, sehingga air susu didorong menuju puting payudara
Jumlah produksi ASI, bergantung pada :
  • Besarnya cadangan lemak yang tertimbun selama hamil dan dalam batas tertentu,
  • Diet selama menyusui,
  • Faktor lingkungan seperti perilaku masyarakat terhadap pemberian ASI,
  • Persiapan peng-ASI-an,
  • Kecanduan pada rokok dan alkohol,
  • kesegeraaran memberikan ASI setelah melahirkan,
  • Saat pemberian makanan lengkap,
  • Penggunaan tablet KB.

Thursday, 20 October 2016

MENGATUR JADWAL MAKAN BAYI USIA 6 BULAN




 

    Bagi ibu yang memiliki balita  usia 6 bulan tentu saja jadwal makan tidak asing lagi. Seorang ibu pasti mengetahui bahwa pemberian ASI eksklusif bagi bayi diwajibkan selama 6 bulan dan setelah itu seorang bayi sudah dapat diberi makanan pengganti ASI. Makanan pengganti ASI (MPASI) yang seperti apakah yang baik bagi bayi berusia 6 bulan? Mengingat pada masa inilah anak dikenalkan dengan makanan di luar ASI. Sebelum mengetahui tentang jenis makanan yang baik bagi kita tentu saja kita perlu  mengetahui apa perkembangan yang sudah dapat terjadi pada sang buah hati guna menyesuaikan dan mendukung tumbuh kembangnya.

Mengapa Mengatur Jadwal Makan Bayi 6 Bulan Penting?

Setiap ibu yang memiliki balita  perlu mengetahui pentingnya pengaturan makanan bagi bayi 6 bulan. Hal ini merupakan awal mula seorang bayi dikenalkan dengan bentuk, warna dan rasa dari sebuah makanan di luar Air Susu Ibu. Agar kebutuhan gizi bayi kita dapat terpenuhi kita harus memperhatikan segala aspek, mulai dari waktu memberi makan, frekuensi, porsi atau jumlah makanan, jenis maupun pemilihan sumber makanan.
Pemberian menu MPASI bayi 6 bulan tentu harus dilakukan bertahap dan harus disesuaikan dengan perkembangan bayi pada saat tersebut karena selain sebagai sumber energi pemberian makanan ini diharapkan dapat memberi stimulus atau rangsangan yang baik bagi tumbuh kembang sang buah hati. Pada usia 6 bulan dalam tumbuh kembangnya seorang bayi dapat dilatih dan dapat menerima stimulus motorik dengan baik, sehingga dapat melatih anak untuk memegang makanannya sendiri.
Tahap awal pemberian MPASI ini dapat dilakukan dengan memberikan makanan dengan konsistensi yang cair atau lebih encer seperti bubur susu maupun biskuit yang diencerkan. Setelah itu perlahan-lahan bayi dikenalkan dengan makanan yang memiliki konsistensi lebih kasar seperti bubur tim dan setelah mencapai usia 9 bulan sang buah hati sudah dapat diberikan nasi dengan konsistensi yang lembek. Pada umumnya untuk menu MPASI bayi 6 bulan dianjurkan hanya memberikan makanan dengan konsistensi yang cair saja.
Sebagai contoh jadwal makan bayi 6 bulan, Bunda bisa mengikuti contohnya di bawah ini sebagai acuan di rumah. Akan tetapi ini bukanlah patokan baku, Bunda bisa menyesuaikan dengan keadaan di rumah dan juga melihat keinginan sang buah hati.
  • 06.00 : setelah bayi bangun pagi, berikan ASI sebanyak kurang lebih 200cc atau 1 gelas.
  • 08.00 : berikan biskuit yang diencerkan dengan air/ASI
  • 11.00 :berikan bayi buah yang dihaluskan, bisa ditambahkan dengan ASI kurang lebih 200cc atau 1 gelas.
  • 14.00 : setelah tidur siang, berikan bayi bubur susu.
  • 16.00 : berikan ASI
  • 18.00 : berikan bayi buah yang dihaluskan atau biskuit yang diencerkan dengan ASI
  • 19.00 : sebelum tidur berikan bayi ASI/susu formula.

Makanan Apa Saja yang Bisa Menjadi Makanan Bayi 6 Bulan?

Setelah mengetahui pentingnya jadwal pemberian makanan bagi sang buah hati, penting juga bagi ibu untuk mengetahui pilihan jenis makanan yang baik bagi tumbuh kembang bayi. Seperti sudah dibahas di atas mengenai pilhan makanan cair ataupun semicair pada bayi usia 6 bulan, Ibu bisa menyiapkan makanan berupa bubur susu. Bubur susu sebaiknya disiapkan sendiri oleh Ibu, dengan mencampurkan tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa kepada sang buah hati, Ibu bisa selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, maupun labu kuning.
Pemberian makanan kepada bayi juga dianjurkan dilakukan bertahap dan tidak perlu memaksa sang buah hati untuk menghabiskan sejumlah makanan. Hal ini karena kita sedang mengenalkan makanan baru pada buah hati, biarkan ia menikmati setiap rasa baru yang masuk ke dalam mulutnya. Secara perlahan kita dapat menambah kekentalan makanan dan juga jumlah atau porsinya. Jangan mencampur beberapa jenis makanan dalam 1 sajian, hal ini dilakukan guna mengetahui apakah sang buah hati memeiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu.
Untuk pilihan buah bagi sang buah hati, terdapat sejumlah pilihan seperti beberapa jenis pisang contohnya pisang raja dan pisang ambon. Selain pisang, buah labu, apel, pear, alpukat dan mangga dapat menjadi salah satu pilhan untuk menu MPASI bayi 6 bulan yang bisa digunakan Ibu di rumah. Selain memberikan langsung jenis buah-buahan di atas, Ibu juga bisa mencoba untuk membuat jus dengan mencampurkan susu dengan salah satu buah-buahan di atas sebanyak 2 sendok makan untuk satu kali makan. Pemberian satu jenis buah dapat diberikan 2-3 hari agar buah hati mengenal rasa buah tersebut dengan baik.
Selain mengetahui jadwal dan juga jenis pilihan makanan yang baik bagi bayi 6 bulan, Bunda juga perlu memperhatikan hal-hal berikut ini dalam pengenalan menu MPASI pada buah hati:
  • MPASI awalnya diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi.
  • Pemberian MPASI dapat dilakukan dilakukan secara bertahap di sela-sela pemberian ASI. Contohnya pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari.
  • Pada awal pengenalan sebaiknya Bunda memberikan sayuran dibanding buah-buahan, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis.
  • Untuk menambah cita rasa, MPASI seperti bubur tim bisa menggunakan kaldu ayam, sapi yang Ibu buat sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri.
  • Perhatikan pemberian bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan gandum.
  • Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi.
  • Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.
Setelah mengetahui pemberian jadwal makan bayi 6 bulan, pemilihan jenis makanan dan hal-hal penting lainnya Ibu bisa menyesuaikan pengaturan makanan bagi sang buah hati sesuai dengan kondisinya. Jangan paksakan bayi untuk mengkonsumsi makanan tertentu pada masa pengenalan MPASI ini dan perhatikan juga pengolahan makanan yang harus bersih dan higienis karena kesehatan sang buah hati tetaplah menjadi prioritas utama Ibu.


Dilihat juga artikel tentang dunia perASIan lainnya ALA MAMAMILKY :
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html

Monday, 17 October 2016

PENYEBAB ASI TIDAK KELUAR DAN SOLUSINYA

 

 

 

        Setiap Ibu pasti ingin memberi yang terbaik untuk sang buah hati. ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan. Namun tak jarang, Ibu menyusui yang tidak kunjung keluar ASI. Atau keluar tapi hanya sedikit dan tidak lancar. Akibatnya, muncul suasana di lematis. Jika tidak segera memberikan ASI kepada bayi dan khawatir akan kenapa-kenapa. Sedangkan mau memberikan ASI tapi ASI-nya belum keluar. Suasana yang sungguh tidak nyaman seorang Ibu akan mengalami lelah fisik dan juga stress. Padahal dengan kondisi demikian ASI justru makin tertahan tidak cepat keluar. 

 

Inilah 6 Penyebab ASI Tidak Keluar 

1. Kurangnya Stimulasi Menyusui 

Produksi ASI dipengaruhi dengan semakin seringnya bayi menyusui. Ketika bayi menyusu tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang berfungsi penting dalam pengeluaran ASI.
Ketika bayi menyusu akan ada pula respon ke otak ibu untuk mengeluarkan ASI lebih banyak. Jadi semakin jarang menyusu dan semakin cepat waktu menyusu berpengaruh dengan jumlah ASI.
Sebaiknya susui bayi minimal 20 menit tiap payudaranya. Jika sudah selesai satu payudara dapat berganti ke payudara satunya. Posisi menyusu yang baik juga harus diperhatikan.

2. Kelelahan, Stres & Penyakit Ibu

Kurangnya istirahat merupakan penyebab tersering produksi ASI berkurang. Stres piskologis juga mempengaruhi kuantitas ASI.
Bagi ibu yang bekerja, Anda tetap dapat memompa atau memerah susu Anda sehingga produksi ASI tidak berkurang. Infeksi ataupun penyakit yang dialami ibu dapat menurunkan jumlah ASI.
Penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi tiroid dan anemia merupakan sebagian penyakit yang dapat menyebabkan produksi ASI sedikit.

3. Kafein, Rokok & Alkohol

Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat membuat tubuh dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI.
Terlalu banyak kafein juga mempengaruhi bayi karena beberapa kafein dapat dikeluarkan lewat ASI sehingga menyebabkan bayi mengalami gangguan tidur dan rewel.
Merokok dapat menggangu pelepasan hormon oksitosin yang berfungsi untuk menstimulasi keluarnya ASI dari payudara ibu.
Alkohol dapat mengganggu proses keluarnya ASI dari payudara, selain itu dapat pula merubah rasa ASI, dan yang terburuk adalah dapat mengganggu perkembangan bayi.

4. Obat-obatan & Pil KB

Beberapa jenis obat-obatan seperti golongan antihistamin, dekongestan (pelega nafas) dan diuretik dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI.
Pil KB yang mengandung estrogen dapat menurunkan jumlah ASI yang diproduksi. Sebaiknya jika ingin menggunakan pil KB saat menyusui gunakan yang hanya mengandung progesteron saja atau konsultasikan dengan dokter yang menangani Anda.
Sebenarnya pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan juga merupakan KB alami termudah.

5. Diet & Hamil Saat Menyusui

Diet yang tidak sehat sehingga menyebabkan dehidrasi dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dan konsumsi air putih 8 gelas sehari.
Dilain sisi, kondisi kehamilan juga mempengaruhi produktivitas ASI yang ada. Jika Anda hamil saat menyusui, hormon kehamilan dapat menyebabkan berkurangnya jumlah ASI.

6. Riwayat Operasi Payudara

Riwayat operasi payudara dapat mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi terutama bila saluran ASI nya pun ikut rusak.

Kunci Sukses Menyusui

  1. Keinginan yang kuat untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si baby


Untuk dapat menyusui bayinya, seorang Ibu harus punya keinginan yang kuat dari dalam dirinya untuk memberikan yang terbaik kepada si bayi, yaitu ASI. Motivasi yang kuat ini akan menggerakkan semua sumber daya fisik dan emosi si Ibu untuk segera menghasilkan ASI.
Dengan memiliki keinginan yang kuat dan kasih sayang yang tulus dan tinggi, maka produksi ASI bisa terpacu. Ada istilah LDR, yaitu aliran ASI yang deras ketika diminum si baby maupun dipompa. LDR bisa didapatkan dengan memandangi si bayi dan ada perasaan sayang sama si baby
Jika ASI belum keluar pada hari pertama si bayi lahir, bukan berarti dia tidak akan keluar seterusnya. Banyak Ibu yang baru keluar ASI pada hari kedua atau ketiga setelah si bayi lahir. Maka selain keinginan yang kuat, si Ibu juga harus berusaha dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi yang akan menjadi bahan baku produksi ASI, khususnya sayur dan buah.

2. Dukungan Ayah & Keluarga

Tidak akan ada artinya motivasi yang kuat dari dalam diri si Ibu untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati, jika Ayah si bayi beserta seluruh keluarga (orang tua / mertua, saudara) tidak memberikan dukungan.
Jangan mendesak Ibu untuk segera mengeluarkan ASI. Desakan itu justru akan membuat ASI tidak kunjung keluar alias mampet. Yang perlu dilakukan adalah ciptakan suasana yang nyaman di dalam keluarga sehingga si Ibu merasa rileks dan nyaman. Dengan demikian ASI-nya akan lekas terproduksi dengan lancar.
Jangan pula mendesak si Ibu untuk segera memberi bayinya susu formula. Makanan terbaik bayi adalah ASI yang diproduksi Ibunya sendiri. Bukan susu sapi yang sudah diekstrak menjadi susu formula itu.
Untuk memenuhi kebutuhan si Ibu dalam memproduksi ASI, siapkanlah makanan bergizi tinggi. Bantulah Ibu bayi dalam menyiapkan segala keperluan sehingga si Ibu bisa fokus merawat bayinya.

3. Suasana hati yang nyaman dan gembira
Nah ini tidak boleh dilupakan. Suasana hati yang nyaman dan gembira sangat mempengaruhi produksi ASI. Sebaliknya, hati yang stress (misalnya baru beradaptasi dengan si bayi ketika baru pertama punya anak, tuntutan yang tinggi untuk segera dapat menyusui, atau stress karena pekerjaan) dapat menghambat produksi ASI.
Sebisa mungkin minimalisir perasaan stess, lakukan hal-hal yang bisa menyenangkan perasaan bunda seperti memasak, makan diluar, jalan-jalan atau sesekali belanja barang yang anda inginkan.
Kadang masalah dikantor juga bisa jadi penyebab, selesaikan semua masalah pekerjaan bunda dan biarkan ketika dirumah suasana hati jadi lebih tenang. karena sebagian besar asi yang tidak keluar atau tidak lancar selalu menimpa ibu yang bekerja.

4. Nutrisi untuk Memperlancar ASI
Nah, bagaimana jika ternyata setelah melahirkan, ASI tidak bisa lancar? Sedangkan segala macam usaha sudah dilakukan. Dan si bayi sudah mulai kenal dengan susu formula?

Sunday, 16 October 2016

TIPS MENINGKATKAN BERAT BADAN BAYI



Masalah kekurangan berat badan pada bayi, sebenarnya dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan cara yang mudah dan sederhana. Anda hanya perlu menjaga kesehatan, mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dengan gizi seimbang, rajin memeriksakan kondisi kandungan ke dokter, dan mengonsumsi suplemen, seperti vitamin, serta zat besi. Tetapi, jika Si Bayi terlanjur mengalami kekurangan berat badan, ia harus mendapat penanganan sesuai dengan tahapan usianya, seperti berikut ini :

Beberapa tips untuk menaikkan berat badan bayi yang dapat ibu lakukan antara lain:

  • Berilah asupan ASI yang berkualitas kepada sang bayi.
    Bayi yang berumur di bawah 6 bulan belum diperbolehkan memakan makanan luar, hanya diperbolehkan mengonsumsi ASI saja. Dan untuk menaikkan berat badan bayi yang berumur di bawah 6 bulan ini harus dengan cara meningkatkan pemberian ASI yang berkualitas kepada bayi. Ini di sebabkan semua nutrisi yang di butuhkan oleh sang bayi harus terdapat pada ASI, yang merupakan makanan satu-satunya bagi bayi di bawah 6 bulan. Agar ASI berkualitas, asupan makanan sang ibu menyusui juga harus lengkap dan cukup. Selain itu ibu menyusui juga harus mampu menghindari stress, sebab stress dapat mempengaruhi kualitas ASI.
  • Jadwalkan dengan teratur pemberian MPASI pada sang bayi.
    Pada saat umur bayi di atas 6 bulan ibu sudah dapat memberikan MPASI (makanan pengganti ASI) kepada sang bayi. Saat bayi sudah mendapatkan MPASI, sang bayi akan mengonsumsi ASI dengan jumlah sedikit. Ini karena nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sudah di dapat dari MPASI. Untuk bayi yang berumur di atas 6 bulan anda dapay menaikkan berat badan bayi dengan memberikan MPASI sebanyak 2 sampai 3 kali perharinya. Sesuaikan porsi MPASI dengan umur bayi anda. Dalam memilih MPASI yang harus sangat diperhatikan adalah kandungan MPASI itu sendiri. Terutama adalah kalori, untuk kalori anda dapat menambahkan MPASI dengan keju atau minyak sayur.
  • Berilah sang bayi komposisi yang tepat.
    Perhatikanlah jenis bahan yang anda berikan kepada bayi jika ingin menaikkan berat badan bayi anda. Ini agar nutrisi yang dibutuhkan sang bayi tercukupi dan seimbang. Untuk MPASI, anda dapat memberikan komposisi karbohidrat lauk dan sayur 50 banding 50. Contohnya nasi tim sebanyak 4 sendok makan di tambah lauk dan sayur masing-masing 2 sendok makan. Agar cara menaikkan berat badan bayi lebih maksimal, anda dapat memberikan buah hati cemilan sehat, yaitu 2 kali per hari. Cemilan itu dapat anda berikan pada waktu menjelang siang dan pada saat hari menjelang sore.

Friday, 14 October 2016

KERUGIAN PENGGUNAAN SUSU FORMULA PADA BAYI

  • Segi Kandungan
· Rentan terhadap penyakit.
Air susu ibu (ASI) banyak mengandung zat antibody (zat yang meningkatkan kekebalan tubuh), sehingga bayi yang mendapatkan air susu ibu secara tidak langsung sudah mendapatkan kekebalan terhadap kuman penyebab penyakit.
· Beban pada ginjal.
Kandungan protein pada susu formula jauh lebih tinggi dari air susu ibu, sehingga jumlah zat yang larut pada susu formula lebih tinggi yang mengakibatkan beban pada ginjal.
· Gangguan pencernaan.
Pada air susu ibu, kandungan lemaknya mudah diserap dibanding dengan lemak yang terdapat pada susu formula. Pada bayi premature (kurang bulan) yang diberi susu formula sering timbul gangguan pencernaan dimana buang air besarnya bercampur dengan lemak.
· Pencemaran oleh kuman.
air susu ibu pada umumnya bebas kuman, kecuali bila ibu menderita suatu penyakit infeksi. Pada susu formula kemungkinan terjadinya pencemaran oleh kuman besar.
· Alergi.
Belum pernah terjadi adanya bayi yang alergi terhadapat air susu ibu. Namun kemungkinan timbulnya alergi terhadap susu formula ada, karena terbuat dari susu sapi dan dalam proses pengolahan susu formula telah ditambahkan beberapa bahan lain.
  •  Segi Penyajian
  1.  Pencemaran
  2.  Tersedak
  3.  Muntah dan perut kembung.
  4.  Alergi.
  5.  Kebutuhan tak terkontrol.
  6.  Merepotkan
  7.  Mahal
  •  Kerugian pada ibu

Menyusui langsung anak dengan air susu ibu menyebabkan rahim cepat mengkerut, ini berguna untuk mengentikan perdarahan setelah melahirkan. Pada penggunaan susu formula tentunya hal ini tidak terjadi.
Ibu-ibu yang menyusui anaknya juga terbukti menjarangkan kehamilan walau tidak 100%, pada penggunaan susu formula tidak menjarangkan kehamilan sama sekali.

Thursday, 13 October 2016

GIZI SEIMBANG BAGI IBU MENYUSUI






 
    Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat di butuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, otot, serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :

  1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang di produksi per hari.
  2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
  3. Suplemen, jika makan seimbang, suplemen tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lelebihan zat gizi
  4. Aktivitas

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kebutuhan nutrisi selama laktasi di dasarkan pada kandungan  nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui.

Protein

Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.

Cairan

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.

Vitamin dan mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang

Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

  1. Buatlah setiap gigitan berarti.
    Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan
  2. Semua kalori tidak diciptakan setara.
    Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
  3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga.
    Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
  4. Jadilah ahli efesiensi.
    Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
  5. Karbohidrat adalah isu komplek.
    Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
  6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.
    Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
  7. Makanlah makanan yang alami.
    Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
  8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.

Wednesday, 12 October 2016

RELAKTASI ASI


Anak-anak yang sempat terhenti untuk mendapat ASI bisa mendapatkan ASI kembali. Karena ternyata produksi ASI dari seorang ibu dapat diaktifkan kembali. Jika ibu tersebut memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui sama sekali beberapa lama, ini disebut dengan relaktasi atau kembali menyusui. Relaktasi adalah proses menyusui kembali yang dilakukan setelah beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa tahun setelah berhenti menyusui. Beberapa alasan perlu dilakukannya relaktasi, antara lain sebagai bagian dari pengobatan rehidrasi pada bayi mencret dan kurang gizi setelah penyapihan, ingin menyusui kembali setelah disapih atau memulai menyusui yang tertunda karena bayi prematur, ibu atau bayi sakit keras. Selain itu, relaktasi juga biasanya dilakukan karena bayi tidak cocok dengan berbagai susu formula atau ibu berubah pikiran ingin menyusui, dari pemakaian susu formula. Bisa juga karena kondisi harga susu formula yang terus meroket.
 Seorang ibu yang baru saja berhenti menyusui tiga atau enam bulan, hampir pasti bisa menyusui kembali. Sementara itu, nenek yang sudah menopause saja bisa menyusui lagi atau ibu yang tidak pernah hamil dan melahirkan juga bisa menyusui. Hanya, memang ada tahap-tahap yang harus dilakukan dan dibantu oleh konselor laktasi. Saat ini, di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh setiap ibu. Meski perlu diketahui bahwa selama masa istirahat dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang bahkan terhenti. Saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh waktu untuk mempersiapkan diri agar dapat bekerja kembali dan siap memproduksi ASI. Sebuah kasus yang tidak pernah menyusui hingga anak berusia enam bulan karena alasan tertentu, lalu menyusui lagi diperlukan waktu sekitar 1 sampai 1,5 bulan. Dengan cara yang benar dan tepat, ini bisa dilakukan untuk pemenuhan gizi anak di bawah usia dua tahun.

Tips dan Cara
  • Ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI bekerja kembali. Sevara umum terdapat dua hal, yaitu dilakukan stimulasi pada payudara dan organ-organ produksi ASI dengan cara dipompa atau diperas.
  • Mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. Di sini biasanya dibutuhkan alat tambahan, seperti lactationaid.
Persiapan Mental Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi. Sebaiknya, diskusikan terlebih dahulu alasan-alasan yang telah dikemukakan diatas, dan ajaklah keluarga, terutama suami, untuk membantu dalam melakukan persiapan mental:
  • Bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan dialami selama minggu-minggu pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi akan menolak menyusu langsung dari payudara, atau bayi akan lebih banyak menangis karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai keluar.
  • Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di lingkungan, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi. Sering membuka informasi internet atau milis kesehatan di internet.
  • Percaya diri dan motivasi yang tinggi adalah kunci utama keberhasilan program relaktasi. Percaya bahwa akan mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi, dan walaupun awalnya terasa sangat sulit, namun yakin bahwa perjuangan akan membuahkan hasi

Persiapan Relaktasi Bila sudah mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat dilakukan adalah :
  • Pastikan cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.
  • Mintalah kepada dokter obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
  • Banyak beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa delegasikan, karena akan menghabiskan hampir seluruh waktu bersama bayi selama minggu-minggu pertama program relaktasi.
  • Kurangi jadwal kegiatan diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi.
  • Tingkatkan skin to skin contact dengan bayi. Tidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah sesering mungkin. Katakan kepadanya bahwa aku sangat mencintaimu, dan ingin memberikan yang terbaik untuknya.
  • Sebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi dikerjakan sendiri, seperti memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya bermain.
  • Berlatih memposisikan bayi pada payudara. Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika mulai menyusui.
 Cara Melakukan Relaktasi Relaktasi :

  • Cobalah untuk menyusui bayi setiap 2 jam sekali.
  • Biarkan bayi menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.
  • Sebaiknya membiarkan bayi mengisap payudara sekitar 30 menit setiap kali ia menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat ditingkatkan durasi menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15 menit pada saat menyusu.
  • Usahakan untuk selalu bersama bayi terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin (penghasil ASI) sedang banyak-banyaknya dihasilkan.
  • Sebagai langkah awal harus memberikan seporsi penuh susu (formula atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi, atau dalam jumlah yang sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya.
  • Segera setelah ASI mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau ASIP) tersebut dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai habis.
  • Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat dalam beberapa hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin diperlukan beberapa minggu untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.
  • Lama berhenti menyusui dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka waktu relatasi. Jika baru berhenti menyusui, maka dibutuhkan waktu yang tidak lama untuk menghasilkan kembali pasokan ASI. Namun, jika telah berhenti menyusui lama, mungkin akan dibutuhkan waktu yang lama pula untuk menghasilkan ASI kembali.
  • Relaktasi lebih mudah jika bayi sangat muda (kurang dari 3 bulan), daripada jika bayi berumur lebih dari 6 bulan. Namun, relaktasi dimungkinkan pada usia berapa saja.
  • Relaktasi lebih mudah jika bayi baru saja berhenti menyusu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih lama berhenti menyusu. Namun, relaktasi dimungkinkan kapan saja.
  • Pastikan bahwa ketika menyusui, posisi badan, posisi badan dan posisi pelekatan bayi sudah benar, nyaman dan tepat.
  • Sebaiknya mengurangi sexara bertahap pemberian makanan (susu formula) lewat botol yang menggunakan dot bayi. Gantilah dengan metode pemberian melalui cangkir, sendok, pipet ataupun dengan jari tangan. Sebaiknya tidak memberikan empeng pada bayi. Gantilah kebiasaan comfort sucking bayi pada empeng dengan comfort sucking pada payudara.
  • Jika bayi menolak mengisap payudara yang ’kosong’, dapat memberikan susu (formula atau ASIP) pada saat bayi sedang mengisap payudara dengan memeriksa secara teratur apakah bayi tidak kekurangan nutrisi. Hal itu dilakukan dengan memantau kenaikan berat badannya, yaitu sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan frekuensi harian BAK (5-6 kali).

MANFAAT ASI EKSLUSIF

  • Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat. Air susu ibu mengandung zat antibodi yang bisa membantunya melawan segala bakteri dan virus. Jadi, risiko terserang penyakit seperti diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, berkembang menjadi pengidap diabetes tipe 2, atau meningitis lebih rendah ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Antibodi dari ibu juga melindungi bayi dari serangan asma, alergi, dan eksim.
  • Ingin memiliki anak yang cerdas? Coba beri bibit jitu sejak dia masih kecil yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Anda dan Si Kecil yang terjadi selama proses menyusui  mungkin turut memberi kontribusi.
  • Berat badan ideal. Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif. Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI mengandung lebih sedikit insulin ketimbang susu formula, sedangkan insulin dapat memicu pembentukan lemak. Maka ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi juga akan memiliki leptin (hormon yang memiliki peranan penting dalam mengatur nafsu makan dan metabolisme lemak) lebih banyak.
  • Tulang bayi lebih kuat. Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih memiliki tulang leher dan tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali.
  • Mendapat limpahan kolesterol. Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan pada ASI.
  • Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat dia tidur.
  • Hubungan ibu dan anak lebih kuat. Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatap-tatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.
  • Tubuh lebih cepat langsing. Tahukah Anda bahwa menyusui dapat membakar kalori? Ya, kalori yang terpakai saat menyusui bisa mencapai 500 kalori per harinya.
  • KB alami. Ovulasi bisa terhambat ketika Anda memberikan ASI eksklusif. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda disarankan untuk siap menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan.
  • Stres berkurang. Menyusui bisa merangsang produksi hormon oksitoksin yang bisa memuat Anda terasa rileks.

Monday, 10 October 2016

ALASAN MENGAPA ASI LEBIH BAIK DARIPADA SUSU FORMULA

 

Banyak ibu yang belum memahami mengapa memberikan ASI eksklusif lebih baik daripada menggantinya dengan susu formula. Kebanyakan, karena alasan bekerja, mereka menyerahkan nutrisi bayi mereka kepada susu formula. Padahal, bekerja bukanlah alasan yang tepat untuk melalaikan kewajiban menyusui untuk bayi mereka.

Ada 10 alasan mengapa pemberian ASI lebih baik daripada menggantinya dengan susu formula:
1. Tingginya kandungan lemak dalam ASI membantu bayi untuk mendapatkan berat badan dengan cepat.
    Lemak esensial juga menyediakan vitamin A, D & E untuk bayi Anda.
2. Semakin tinggi kadar kolesterol dalam ASI dapat membantu melindungi terhadap masalah-masalah
    kolesterol tinggi di kemudian hari.
3. Protein dan lemak secara keseluruhan susu sapi lebih sulit untuk dicerna dan diserap oleh bayi daripada
    yang dalam ASI.
4. Seluruh susu sapi juga mengandung protein dalam jumlah yang berlebihan, natrium dan kalium yang dapat
    memberikan beban pada ginjal bayi yang belum matang. Dalam hal ini, ASI mengandung vitamin yang
    larut dalam air dan protein yang baik untuk bayi Anda.
5. Ibu menghasilkan antibodi untuk penyakit apa pun hadir di lingkungan mereka, membuat susu mereka
    dirancang khusus untuk memerangi penyakit bayi. ASI merupakan susu yang mengandung antibodi yang
    dapat mengurangi infeksi telinga dan penyakit pernapasan. Kira-kira delapan puluh persen dari sel-sel
    dalam ASI mengandung makrofag, tipe khusus dari sel yang membunuh bakteri, jamur dan virus.
6. Salah satu manfaat utama ASI adalah kandungan tinggi protein whey. Whey protein adalah sumber
    energi yang mudah dicerna. Dapat memberikan energi yang diperlukan oleh seorang bayi.
7. Selain kehilangan manfaat imunologi pada ASI, susu formula bayi berada pada risiko tinggi untuk SIDS
    dan mengembangkan masalah-masalah kesehatan kronis seperti alergi, obesitas dan diabetes di kemudian
    hari.
8. Tubuh Anda membakar sekitar 500 kalori per hari ketika menyusui. Dalam kasus ini, menyusui akan
    menggunakan kalori, sehingga lebih mudah untuk kehilangan berat badan Anda memakai selama
    kehamilan.
9. ASI adalah susu gratis dan mudah tersedia. Ini akan membantu Anda untuk mengurangi pengeluaran
    keluarga Anda untuk membeli susu formula bayi.
10. Ikatan antara bayi dan Anda juga dapat diperkuat selama menyusui.


Dilihat juga artikel tentang dunia perASIan lainnya ALA MAMAMILKY :
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/cara-menyimpan-asi.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/manfaat-kolostrum.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-cegukan-pada-bayi-penyebab.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/kenapa-harus-asi-ekslusif-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/mengatur-jadwal-makan-bayi-usia-6-bulan.html
http://mymamamilky.blogspot.co.id/2016/10/setiap-ibu-pasti-ingin-memberi-yang.html
 

ASI Booster

Coklat MamaMilky (Penambah Volume Asi Dan Mengentalkan Asi)

KONTAK PERSON : SMS/WA : 0815 1146 2419  LINE : Hijrahcoklat03  BBM : D28042F6 KENAPA HARUS COKLAT MAMAMILKY...